Golongan inhibitor α-glukosidase
Golongan
obat ini bekerja dengan cara menginhibisi secara reversibel kompetitif
terhadap enzim hidrolase α-amilase pangkreatik dan enzim-enzim
perncernaan di usus halus seperti isomaltase, sukrase dan maltase.
Enzim-enzim ini berperan pada hidrolisis karbohidrat makanan menjadi
glukosa dan monosakarida lainnya. Pada penderita DM, inhibisi terhadap
enzim ini menyebabkan penghambatan absorpsi glukosa sehingga menurunkan
keadaan hiperglikemia setelah makan. Obat yang termasuk golongan ini
adalah Acarbose dan di Indonesia telah dipasarkan dengan nama dagang
Glucobay.
Acarbose adalah suatu oligosakarida yang diperoleh dari proses
fermentasi mikroorganisme, Actinoplnes utahensis, dengan nama kimia
O¬-4,6-dideoxdy-4[[(1S,4R,5S,6S)-4,5,6-trihydroxy-3-(hydroxymethyl)-2-cyclohexene-1-yl]amino]-α-D-glucopyranosyl-1(1–>4)-O-α-D
glucopyranosyl-(1–>4)-D-glucose. Acarbose merupakan serbuk berwarna
putih dengan berat molekul 645,6 bersifat larut dalam air dan memiliki
pKa 5,1. Rumus empiriknya adalah C25H43NO18 dengan struktur kimia
sebagai berikut: ( http://www.drug.com/PDR/PrecoseTablets.html.)
Pada
negara yang sudah maju, telah dipikirkan upaya cangkok pankreas untuk
mengganti pangkreas yang sudah rusak, hanya saja hasilnya sampai saat
ini belum ada yang memuaskan. Kemajuan teknologi dewasa ini telah
menemukan banyak obat tablet jenis baru dengan hasil yang cukup
menggembirakan, demikian pula bermacam-macam insulin baru telah
dipasarkan. Sehingga disamping angka kejadian diabetes yang terus
meningkat, kemajuan dalam pengobatan diabetes juga terus berpacu untuk
mengantisipasinya.
Skema berikut menunjukkan beberapa bahan obat antidiabetes dan mekanisme aksinya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar